Langsung ke konten utama

Belajar dari kucing

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh sobat :) apa kabar hari ini?? Semoga hari hari kita senantiasa dilimpahkan keberkahan oleh Allah SWT. Amiiin..
Kali ini aku mau cerita tentang pengalamanku bareng si kecil imut menggemaskan yang di sukai sama Nabi Muhammad SAW. nih Sob.. yap ! Kucing.
Ceritanya gini nih sob, waktu itu aku kelas 3 SMA semester genap, udah mulai ujian,ujian,ujian dan aku super duper sibuk. Ohya just fyi, sejak SMA aku hidup di pesantren Sob, jadi dari 24 jam yg ada selain buat kegiatan sekolah, kegiatan di pesantren juga cukup banyak sob. Yang pernah nyantri di pesantren sambil sekolah pasti pernah dong ngrasain betapa kita harus bener2 pinter bagi waktu antara pesantren sama sekolah. Ilmu agama makin kuat, prestasi di sekolah juga dapat, itu harapannya. Kebetulan waktu itu di SMA aku kelas 3, di Madrasah Diniyah aku juga kelas 3 Mts. Jadi, selain persiapan buat UNAS,US dan Uprak, aku juga harus persiapan buat imtihan dan FKDT (aku lupa kepanjangannya apa yg pasti itu adalah ujian akhir semacam US dan UNAS) ditambah lagi pas kelas 3 itu aku ngerasa ujian ujian hidup ga pernah lepas, mulai dari masalah kesehatan diri, masalah di keluarga maupun teman. Hingga suatu hari sampailah aku pada titik lelah yang 'kebangetan' (maaf ya sob, kadang aku emang suka lebay orangnya,hewhe).
Hari itu, sejak pagi aku udah gaada semangat buat jalanin hidup. Lelah hati, lelah pikir, pengen nyerah aja rasanya. Semua itu melandaku dari bangun tidur sampe sore sob. Kebayang gaksih rasanya hampir seharian hidup tanpa ada semangat? Ahh, pokonya kalau bisa jangan sampai deh kalian kaya gitu. Jalanin hidup itu harus penuh semangat, karena hidup itu perjalanan panjang yg penuh perjuangan. Semangat itu amunisinya. kalau kita ga ada amunisi, ya gimana kita berjuangnya.. insyaallah kapan2 aku bakal posting tips biar bisa terus semangat buat jalanin hidup, ditunggu aja ya..hehe
Okey balik lagi ke topik  yang lagi kita bahas. Pasti kalian udah mulai bertanya tanya,'katanya mau cerita tentang kucing, la mana kucingnya?' Haha, sabar sabar bentar lagi ketemu kok kucingnya..hihi
Jadi gini, habis kegiatan ngaji bandongan (salah satu metode ngaji dimana kyai/ustadz membacakan, menerjemah, dan menerangkan isi kitab sedangkan santri mendengarkan,menyimak dan mencatat apa yang disampaikan oleh kyai/ustadz) ba'da asar, aku duduk di aula pesantren untuk menunggu temanku. Tiba tiba ada dua ekor kucing kecil bermain di dekat ku. Satu kucing dalam keadaan sehat, sedangkan kucing lainnya matanya sakit cukup parah menurutku. Dari kucing yang sakit mata inilah pelajaran itu aku dapatkan. Meskipun ia sakit mata, tapi ia terlihat begitu ceria saat bermain dengan temannya. Tak ada raut sedih sedikitpun dalam wajahnya, tak ada gelisah maupun 'gersah'. Kucing itu sukses 'menyembunyikan' rasa sakitnya. Seketika itu hati ku serasa tertampar. Aku malu sama Allah, aku malu dengan diriku sendiri, dan aku malu dengan kucing itu. Bagaimana bisa aku pengen nyerah sedangkan Allah telah berjanji tak akan memberikan ujian melebihi batas kemampuan hambanya. Bagaimana bisa aku kehilangan syukur dengan merasa pengen nyerah padahal Allah telah menciptakan ku sebagai manusia, makhluk paling mulia yang Allah bekali dengan akal dan nurani untuk menghadapi segala ujian hidup yang memang tak akan pernah berhenti.
Tak lama kemudian temanku datang, aku beranjak, dengan kondisi yang telah berubah. Dari fikiranku yang awalnya 'semprawut' jadi tenang, hati yang sempit jadi lapang,dan wajah yang muram jadi penuh keceriaan karena amunisi semangat perjuangan telah kembali kudapatkan..hehe
Sejak belajar dari kucing kecil itu aku menjalani hari hariku dengan penuh semangat, dan hasilnya alhamdulillah aku peringkat 2 lulusan terbaik di sekolah, nilaiku di Madrasah juga lumayan baik, kesehatanku pulih, masalah di keluarga maupun teman seiring berjalannya waktu juga terselesaikan. Maka sejak sekarang, mulailah jadi pembelajar sejati sobat, yang tak hanya belajar ketika di sekolah tapi belajar dimanapun, kapanpun, dan dari siapapun. Karena sesungguhnya Allah selalu memberikan hikmah dan pelajaran dari setiap peristiwa yang menimpa makhluknya. Tinggal kita nya aja mau atau engga buat nyari dan metik hikmah sama pelajaran yang telah Allah berikan.

Okey udah dulu ya sob, semoga kisah kali ini bisa bermanfaat untuk perbaikan diri kita selanjutnya. Aminn..
Wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamu terlalu berharap sama manusia

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh sobat :) Sebelum aku ngomong panjang lebar, baca percakapan di bawah ini dulu nih sob,hehe Cewe: "Sepertinya aku mulai lelah:(" Cowo: "Santai" Cewe: "Biar apa?" Cowo: "Biar ga lelah" Cewe: "Kamu terlalu sering buat aku patah hati :'(" Cowo: "Kamu terlalu berharap sama manusia"                                *Jlebb Udah...udah...jangan baper...hihihi Biar ga kelamaan bapernya, yukk lanjut baca postingan ini sampai selesai ya sob..he Jadi gini sob, sadar ga sih kalau selama ini kita tuh udah nglakuin kesalahan buesaaaar bangetttt (etyah, lebay banget dasar aku :v) oke lanjut... kesalahan apakah itu????? Jeng jeng jeng... yap!! Terlalu berharap sama manusia, atau lebih luasnya lagi berharap sama makhluk yang sebenarnya ga bisa apa-apa, ga punya apa-apa, dan ga siapa-siapa. Contoh, kita baca lagi kisah di atas ya sob, kalau kita analisis bersama, bener nih ...

SUSAHNYA JADI KAIN PUTIH

Di suatu kampung, terdapat dua pemuda dengan karakter berbeda. Pemuda pertama merupakan pemuda jorok yang tak pernah mencuci pakaiannya, sehingga pakaian yang dikenakannya selalu terlihat lusuh, penuh kotoran dan beraroma tak sedap.  Sedangkan pemuda kedua merupakan pemuda yang menyukai kebersihan. Ia selalu berusaha menjaga kebersihan dirinya di manapun Ia berada.  Suatu ketika, Si Bersih penasaran dengan aktivitas yang dilakukan Si Jorok. Maka dari itu, di hari itu pula Ia memerhatikan aktivitas yang dilakukan Si Jorok. Hari itu, Si Bersih melihat Si Jorok sedang bercengkrama dengan para warga di pos ronda dengan mengenakan bajunya yang telah lusuh, penuh kotoran, dan aroma yang tak sedap. Di situ Ia melihat warga bersikap biasa saja meskipun mereka tau keburukan yang dimiliki Si Jorok. Hal tersebut membuat Si Bersih berpikir, "meskipun Si Jorok memakai pakaian seperti itu, warga terlihat biasaa saja dan sama sekali tak mencaci Si Jorok. Ahh, berarti tak apa lah jika sesekal...

Kau Bukan Orang Paling Sengsara di Dunia

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sobat :) Apa  kabar sobat? Semoga keberkahan senantiasa Allah limpahkan pada kehidupan kita ya sob... amiiinn. Hidup manusia tak akan pernah lepas dari sebuah masalah, Sob. Masalah akan terus datang silih berganti, dan tiap diri punya masalahnya sendiri, itu pasti. Tak perlu menganggap diri jadi orang paling sengsara di dunia karena merasa masalah yang terus datang tanpa jeda, karena tiap diri punya ujiannya sendiri. Ada yang prestasi hebat, namun ekonominya sulit. Ada yang serba berkecukupan, namun kekurangan kasih sayang dari orangtua. Ada yang prestasi hebat, ekonomi ada, kasih sayang orangtua ada, tapi hubungan sosial dengan teman kurang baik, dst. Aku teringat kisah salah seorang guru ku sewaktu SMA. Beliau guru seni budaya. Beliau baik,sholeh, cerdas, tampan, istri cantik dan baik, kaya pula. Terlihat udah sempurna banget kan sob?  Hingga, suatu hari setelah jam pelajaran di kelas ku selesai, seperti biasanya,aku mengantar belia...