Langsung ke konten utama

Kau Bukan Orang Paling Sengsara di Dunia

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sobat :)
Apa  kabar sobat? Semoga keberkahan senantiasa Allah limpahkan pada kehidupan kita ya sob... amiiinn.

Hidup manusia tak akan pernah lepas dari sebuah masalah, Sob. Masalah akan terus datang silih berganti, dan tiap diri punya masalahnya sendiri, itu pasti.
Tak perlu menganggap diri jadi orang paling sengsara di dunia karena merasa masalah yang terus datang tanpa jeda, karena tiap diri punya ujiannya sendiri. Ada yang prestasi hebat, namun ekonominya sulit. Ada yang serba berkecukupan, namun kekurangan kasih sayang dari orangtua. Ada yang prestasi hebat, ekonomi ada, kasih sayang orangtua ada, tapi hubungan sosial dengan teman kurang baik, dst.
Aku teringat kisah salah seorang guru ku sewaktu SMA. Beliau guru seni budaya. Beliau baik,sholeh, cerdas, tampan, istri cantik dan baik, kaya pula. Terlihat udah sempurna banget kan sob? 
Hingga, suatu hari setelah jam pelajaran di kelas ku selesai, seperti biasanya,aku mengantar beliau dari kelas menuju ruang guru. Eh ya aku lupa cerita, mengantar beliau dari kelas menuju ruang guru adalah salah satu kegemaran ku waktu SMA Sob, karena dengan itu aku bisa mendapatkan banyak nasihat, dan kisah penuh hikmah dari beliau. Lanjut lagi ya sob,hehe
Waktu itu beliau habis ulang tahun. Dengan kepolosanku sebagai anak SMA,aku bertanya pada beliau kurang lebihnya seperti ini,"Pak Hasan, Pak Hasan kemarin kan habis ulang tahun, apa boleh saya tau apa keinginan yang jadi doa Pak Hasan tahun ini? Sedangkan Pak hasan kan sudah memiliki semuanya. Pak Hasan disenangi murid-murid, Pak Hasan memiliki keluarga yang harmonis, dan ketika menginginkan sesuatu,Pak Hasan pasti juga mampu membelinya.."
Awalnya beliau hanya tersenyum, membuat aku 'pekewuh' karena telah menanyakan hal seperti itu. Tapi setelah itu beliau menjawab, "Pak Hasan ingin punya momongan,Niha. Doain Pak Hasan agar segera diberi momongan sama Allah ya...." -deg-
Waktu itu memang menjadi tahun kedua beliau setelah menikah, namun belum dikarunia i buah hati. Tapi alhamdulillah, beberapa bulan setelah itu hadirlah kabar gembira karena sang istri telah mengandung anak pertama.
Maka Sobat, tak usah membandingkan diri dengan orang lain. Yang kita anggap hidupnya selalu bahagia, bisa jadi di balik itu ada persoalan besar yang sedang dihadapinya. Yang terlihat selalu ceria, mungkin ia memang orang yang pandai menyembunyikan kesedihan. Kita tak akan tau apa yang ia rasakan saat sendiri, Sob. Mungkin dia menangis sesenggukan mengadukan segala kisahnya hanya pada Allah Ta'ala.

Allah tak membebani hamba kecuali menurut kemampuannya. (QS. Al-Baqarah:286)

Ayat tersebut bisa kita jadiin motivasi nih Sob, biar tetap semangat ketika kita lagi menghadapi masalah. Dengan benar benar mengimani ayat tersebut kita akan yakin bahwa kita pasti bisa mengatasi masalah yang sedang kita hadapi.
Ada seorang teman yang memberiku sebuah nasihat,"senyumlah dalam duka, tenanglah dalam suka."Terkesan hanya kalimat sederhana sih Sob, namun cukup dalam maknanya.
Tidak semua orang mampu tersenyum ketika sedang merasakan duka. Orang kebanyakan kebanyakan pasti akan terlihat murung saat dilanda kesedihan. Mari belajar dari pribadi yang seperti ini Sob, pribadi yang mampu tetap tersenyum meski hatinya memendam duka yang luar biasa. 
Disamping itu, senyum juga memiliki kedahsyatan yang luar biasa loh:
•Menurut agama, senyum adalah sedekah

Senyumanmu ketika bertemu dengan saudaramu adalah sedekah (HR Ibnu Hibban).

•Dari kedokteran, senyum baik untuk kesehatan
•Dalam kehidupan sosial, senyum bisa mencairkan ketegangan.
Maka, teruslah tersenyum Sobat. Bukankah orang yang tersenyum akan selalu tampak menarik??hehe
Begitu pula, tidak semua orang mampu tetap tenang ketika dalam keadaan suka, terutama jika perasaan 'suka' tersebut berasal dari pencapaiannya terhadap sesuatu. Orang kebanyakan akan merasa bahagia, puas, dan tak jarang riya ketika berhasil meraih sesuatu.
Perasaan puas dan riya inilah yang perlu diwaspadai. Steve Jobs memberi nasihat bijak,"Jika kamu melakukan sesuatu dan ternyata mengagumkan, maka kamu harus membuat sesuatu yang bagus lainnya. Jangan terpesona terlalu lama. Pikir saja apa yang akan kamu lakukan berikutnya."
Jadi, sikap tenang ketika memperoleh kebahagiaan juga perlu kita miliki Sobat. Tenang di sini bukan berarti kita hanya berdiam diri ketika memperoleh kebahagiaan loh ya, tetapi dengan bersyukur atas kebahagiaan yang telah Allah berikan, dengan meningkatkan kualitas ibadah kita kepada-Nya. 

Okey sobat, semoga postingan kali ini bermanfaat untuk perbaikan kualitas diri kita kedepannya ya..
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sobat :)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamu terlalu berharap sama manusia

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh sobat :) Sebelum aku ngomong panjang lebar, baca percakapan di bawah ini dulu nih sob,hehe Cewe: "Sepertinya aku mulai lelah:(" Cowo: "Santai" Cewe: "Biar apa?" Cowo: "Biar ga lelah" Cewe: "Kamu terlalu sering buat aku patah hati :'(" Cowo: "Kamu terlalu berharap sama manusia"                                *Jlebb Udah...udah...jangan baper...hihihi Biar ga kelamaan bapernya, yukk lanjut baca postingan ini sampai selesai ya sob..he Jadi gini sob, sadar ga sih kalau selama ini kita tuh udah nglakuin kesalahan buesaaaar bangetttt (etyah, lebay banget dasar aku :v) oke lanjut... kesalahan apakah itu????? Jeng jeng jeng... yap!! Terlalu berharap sama manusia, atau lebih luasnya lagi berharap sama makhluk yang sebenarnya ga bisa apa-apa, ga punya apa-apa, dan ga siapa-siapa. Contoh, kita baca lagi kisah di atas ya sob, kalau kita analisis bersama, bener nih ...

SUSAHNYA JADI KAIN PUTIH

Di suatu kampung, terdapat dua pemuda dengan karakter berbeda. Pemuda pertama merupakan pemuda jorok yang tak pernah mencuci pakaiannya, sehingga pakaian yang dikenakannya selalu terlihat lusuh, penuh kotoran dan beraroma tak sedap.  Sedangkan pemuda kedua merupakan pemuda yang menyukai kebersihan. Ia selalu berusaha menjaga kebersihan dirinya di manapun Ia berada.  Suatu ketika, Si Bersih penasaran dengan aktivitas yang dilakukan Si Jorok. Maka dari itu, di hari itu pula Ia memerhatikan aktivitas yang dilakukan Si Jorok. Hari itu, Si Bersih melihat Si Jorok sedang bercengkrama dengan para warga di pos ronda dengan mengenakan bajunya yang telah lusuh, penuh kotoran, dan aroma yang tak sedap. Di situ Ia melihat warga bersikap biasa saja meskipun mereka tau keburukan yang dimiliki Si Jorok. Hal tersebut membuat Si Bersih berpikir, "meskipun Si Jorok memakai pakaian seperti itu, warga terlihat biasaa saja dan sama sekali tak mencaci Si Jorok. Ahh, berarti tak apa lah jika sesekal...